Sabtu, 14 April 2012

Gangguan-gangguan pada Sistem Pendingin

       Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating) dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut:

a)    Bahan akan lunak pada suhu tinggi.
Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan aluminium akan kehilangan
kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu tinggi (300ºC), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
b)   Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan.
Misalnya torak akan memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.
c)    Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu.
Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut.
d)   Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan.
Jika suhu naik sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). Pada suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas.
e)    Pembakaran tidak normal.
Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan (knocking).

Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu:

a)    Pada motor bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar menjadi gemuk.
Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
b)   Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan asap putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan.
c)    Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan tekanan.
d)   Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu kira-kira 50 ºC.

Overheating terjadi karena panas yang dihasilkan oleh pembakaran tidak cepat dibuang keluar. Faktor-faktor pendukung terjadinya overheating yaitu :

a)    Mesin mengalami modifikasi ekstrim dengan rasio kompresi tinggi.
Seperti CS1 yang semulanya 125 cc menjadi 200 cc, yang berasio kompresi 10,7 : 1 menjadi 15 : 1.
b)   Volume air kurang.
Bisa diakibatkan karena kebocoran air di sistem pemasangan, volume air yang kurang ini menyebabkan kemampuan menyerap panas kurang.
c)    Lubang pipa dalam radiator tersumbat.
Hal ini bisa terjadi jika menggunakan air sebagai cairan radiator. Dikarenakan air terdapat unsure magnesium, kalium, atau kalsium. Sehingga direkomendasikan memakai cairan khusus dari pabrikan yang sudah dilengkapi dengan antikarat dan antibeku (antifreeze).
d)   Kipas tidak bekerja atau rusak.
Sehingga panas berlebih ini tidak mendapat support pendinginan.

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo